Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah menyambut baik dan mengapresiasi program pengembangan sejuta pohon Sengon di Provinsi Kalteng untuk memperbaiki lingkungan dan menjadi sumber mata pencaharian masyarakat.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kehutanan Kalteng Sipet Hermanto di Palangkaraya, Selasa, 3 Januari 2017.
Menurut Sipet, adanya program sejuta pohon sengon ini merupakan gagasan dari organisasi di luar pemerintah, yakni Borneo Institute.
Untuk melaksanakan program ini, organisasi tersebut memerlukan dukungan dana dari pemerintah Provinsi Kalteng. Sebab, Borneo Institute sebelumnya didanai dari Jerman.
"Bantuan dana itu akan dipergunakan untuk pembelian bibit dan kita mendukung program itu," kata Sirep.
Sirep menjelaskan, pada tahun 2014, telah dilakukan sosialisasi program sejuta pohon Sengon yang melibatkan donatur dari Jerman, Borneo Institute, dan Dishut Kalteng di tiga kecamatan di Kabupaten Gunung Mas, yakni Kecamatan Rungan, Manuhing, dan Manuhing Raya.
Pohon Sengon ini, Sipet mengungkapkan, bisa dikembangkan dan ditanam di lahan yang tidak produktif lagi. Jadi, jika terdapat lahan milik masyarakat, dipersilakan ikut menanam jika mau. Asalkan, hasil penanaman memberikan dua kontribusi yakni melindungi lingkungan dan menjadikan sumber mata pencaharian masyarakat.
Pada tahun 2014 hanya 70 kepala keluarga (KK) yang ikut dalam program ini. Namun pada tahun 2015, minat masyarakat meningkat menjadi 300 KK. Pada tahun 2016 kembali meningkat menjadi 600 KK, sehingga pohon yang ditanam mencapai 500 ribu pohon
Targetnya, lanjut Sirep, tahun ini ada sekitar seribu KK yang terlibat dalam program ini dan akan tertanam sejuta pohon Sengon dan sudah ada utusan dari mancanegara yang akan melihat prospek dan pengembangan budidaya Sengon ini. Dengan demikian, program ini menjadi langkah besar masyarakat Kalteng untuk meningkatkan kesejahteraannya.